KOMPAS KAMPUS
OLEH: NARDI LUBIS
Kebebasan memberikan aspirasi merupakan salah satu wujud dari Negara demokrasi.Semua
golongan masyarakat terbuka untuk memberikan pendapat baik itu secara langsung
maupun tidak seperti menuntut ketidakadilan hukum, ketidakmerataan pembangunan,
kesenjangan hidup masyarakat dsb.Hal ini
dilakukan oleh semua golongan masyarakat tanpa melihat status dan usia.
Indonesia
berdiri menjadi bangsa yang berdemokrasi penuh tidak terlepas dari perjuangan
segelintir orang yang memiliki keberanian dan bertekad untuk memperjuangkan
keadilan, sebut saja tokoh-tokoh reformator yang menggulingkan rezim otoriter
pada era Soeharto.Dalam era tersebut Negara berbentuk demokrasi dan
berke-Tuhanan, namun faktanya adalah Negara berbentuk kekuasaan/otoriter.Hal
ini juga yang sedang terjadi di banyak Negara baru-baru ini seperti di
Timur-Tengah, berbagai golongan masyarakat memperjuangkan hak-hak mereka dan
berusaha menggulingkan pemerintahan yang otoriter yang hanya menguntungkan
sebagian kecil masyarakat sipil.
Sebagai Negara
yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dalam kenyataanya masih terjadi dan
terlaksana di berbagai kehidupan masyarakat di indonesia.Penyampaian aspirasi
pun dilakukan dengan berbagai cara.Bagaimana supaya aspirasi digubris dan di
dengar oleh pihak tertentu.Ketika bahasa
sudah tidak dimengerti oleh pemerintah, dan orasi-orasi sudah tidak di
dengarkan lagi, maka bentuk aspirasi yang mengerikan sekalipun dilakukan oleh
masyarakat.Masih jelas dalam ingatan kita bahwa seorang Mahasiswa salah satu
perguruan tinggi swasta di Jakarta yang rela membakar dirinya sebagai wujud
keprihatinanya akan kondisi bangsa Ini dan berharap pemerintah membuka
tembok-tembok pemisah sebagai tembok ketidakadilan dalam lini masyarakat.Mungkin
bagi sebagian orang hal tersebut dirasakan aneh, lucu, atau gila malahan,
bagaimana tidak, seseorang rela membakar diri demi keprihatinanya melihat kondisi bangsa dan negaranya, ada juga
yang jahit mulut menuntut perlakuan adil, bahkan ada yang mengubur diri dan
mogok makan , itu semua dilakukan untuk
membuka hati pemerintah yang mungkin sudah tertutup oleh kenyamanan kursi
pemerintahan.